
Eksploitasi pelajar internasional merajalela di pasar perumahan sewa “wild west” Australia, demikian temuan sebuah laporan baru.
Lebih dari 5.000 pelajar internasional di seluruh Australia disurvei untuk laporan tersebut, dan ditemukan bahwa “tuan tanah nakal” memangsa pelajar.
Associate Professor UNSW Bassina Farbenblum mengatakan mahasiswa internasional yang mencari tempat tinggal sering kali harus tersandung melalui “ladang ranjau masalah”.
Mencari pekerjaan baru atau kandidat pekerjaan? Posting pekerjaan dan temukan bakat lokal di 7NEWS Jobs >>
“Tuan tanah mengeksploitasi pelajar karena mereka bisa,” katanya kepada AAP.
“Para pelajar berada jauh dari rumah, mereka tidak mengetahui hak-hak mereka dan mereka membutuhkan tempat berlindung.
“Kami menemukan praktik eksploitatif seperti menggandakan uang sewa siswa hampir dalam semalam selama masa ujian.”
Siswa lain tanpa sadar membayar akomodasi yang tidak ada, terlalu penuh sesak atau tidak aman untuk ditinggali, kata Ms Farbenblum.
Sebuah laporan baru menemukan bahwa lebih dari 40% lulusan universitas berpendapat bahwa pendidikan tinggi tidak mempersiapkan mereka untuk berkarir, sementara 25% berharap mereka melanjutkan ke TAFE
“Eksploitasi merajalela di pasar perumahan bersama, dan pelajar internasional tidak dapat menghindarinya hanya dengan mengatur perumahan setelah tiba di Australia.”
Laporan tersebut menemukan bahwa sektor pendidikan internasional semakin mengkhawatirkan perlakuan terhadap pelajar asing dalam beberapa tahun terakhir.
“Setengah dari seluruh responden mengindikasikan bahwa mereka pernah mengalami satu atau lebih masalah dalam perumahan mereka di Australia,” kata laporan tersebut.
“Ini termasuk serangkaian praktik penipuan.
“Siswa melaporkan pengalaman intimidasi, pelecehan, atau pelecehan seksual yang dilakukan oleh tuan tanah atau penyewa.”
Permasalahan lain yang dilaporkan dalam survei ini adalah tuan tanah secara tak terduga memindahkan lebih banyak orang tanpa sepengetahuan penyewa, dan penggusuran yang tidak adil.
Lebih lanjut dari 7NEWS.com.au:
“Sekarang jelas bahwa cerita eksploitasi sporadis yang diberitakan di media hanyalah puncak gunung es yang besar,” kata Farbenblum.
Dosen hukum Universitas Teknologi Sydney Laurie Berg mengatakan iklan online sering kali memikat mahasiswa internasional ke dalam situasi yang eksploitatif.
Situasi ini termasuk pengguna yang menipu siswa agar membayar akomodasi yang sebenarnya tidak ada, kata Dr Berg.
Laporan tersebut menggunakan survei online anonim terhadap pelajar internasional yang tinggal di Australia.
Survei ditawarkan dalam bahasa Inggris, Mandarin, Portugis dan Spanyol, dan lebih dari 5000 tanggapan valid telah diterima.