
Senator Partai Liberal Eric Abetz mengecam praktik “biadab” Tiongkok dalam pengambilan organ secara paksa dalam perlawanan terbaru terhadap Beijing yang dilakukan oleh seorang politisi Australia.
Mantan menteri tersebut mengatakan perdagangan pengambilan organ di Tiongkok benar-benar tidak dapat diterima dan merupakan “pelanggaran terhadap setiap konsep hak asasi manusia”.
“Hubungan kami dengan Tiongkok sangat penting. Oleh karena itu, kami memiliki panggilan yang lebih tinggi lagi, yaitu memastikan bahwa kami tidak memberikan kenyamanan dan dukungan terhadap barbarisme yang sedang terjadi,” katanya kepada Radio ABC pada hari Selasa.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Peneliti Australia menemukan bahwa pihak berwenang Tiongkok tampaknya memalsukan angka donasi organ.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah peralihan negara tersebut dari pengambilan organ secara paksa dari para tahanan dan beralih ke skema donasi sukarela dari orang yang meninggal benar-benar terjadi.
“Apa yang mereka lakukan adalah ilegal. Ini merupakan pelanggaran terhadap setiap hak asasi manusia mendasar yang dapat Anda pikirkan,” kata Senator Abetz.
“Universitas khususnya mempunyai peran untuk memastikan bahwa mereka tidak secara tidak sadar menjadi bagian dari perdagangan biadab ini.”
Kata-katanya yang pedas mengikuti politisi Australia lainnya yang mengkritik Tiongkok atas penahanan massal warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya, kebrutalan polisi di Hong Kong, dan penahanan aktivis pro-demokrasi Yang Hengjun.
Pada saat yang sama, politisi federal yang memiliki portofolio ekonomi telah menekankan perlunya menjaga hubungan dengan mitra dagang terbesar Australia.
Wakil Perdana Menteri Michael McCormack mengatakan penting untuk memastikan hubungan baik dengan Tiongkok.
“Saat ini keadaannya rumit, tapi ya, kami akan mengatasi masalah tersebut seperti yang selalu kami lakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan terinformasi,” katanya kepada wartawan.
Menteri Sumber Daya Matt Canavan mengatakan penting untuk mengakui masalah hak asasi manusia, namun masyarakat harus bersikap positif terhadap jutaan warga Tiongkok yang telah keluar dari kemiskinan, yang sebagian disebabkan oleh ekspor pertambangan Australia.
“Kita hanya perlu melakukan pendekatan dengan cara yang penuh hormat, dengan cara yang tidak mengkompromikan nilai dan prinsip kita sendiri,” katanya kepada Sky News.
“Terkadang kita harus sedikit lebih positif mengenai hal ini.”
Ketua Partai Buruh Jason Clare mengatakan “anak terbesar di dunia” harus dihormati tetapi tidak mengorbankan nilai-nilai Australia.
“Kita memerlukan realisme yang bijaksana di sini,” katanya kepada Sky News.
Clare mengatakan Tiongkok akan menjadi negara adidaya ekonomi selama sisa abad ini dan Australia perlu menerima kenyataan tersebut dan belajar bekerja sama dengan Beijing.
“Anda harus selalu mempertahankan nilai-nilai Anda dan jujur kepada negara adidaya,” ujarnya.
“Sama seperti Amerika Serikat. Anda tidak membangun rasa hormat dengan meletakkan dan melepaskan nilai-nilai Anda.”