
Polisi yang menyelidiki dugaan tabrak lari di pusat kota Sydney telah mengajukan banding untuk menemukan bukti.
Mereka kemudian menuntut sopir truk yang diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Seorang pria berusia 21 tahun dari Carlingford sedang berjalan di Central Street, antara Pitt dan George Streets, ketika dia diduga ditabrak oleh truk sampah dan terbunuh sekitar pukul 1.30 pagi pada hari Rabu.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Tonton video di atas
CCTV menunjukkan pria itu berjalan sambil melihat ponselnya, sebelum truk mundur ke arahnya.
Sekitar tiga jam kemudian, Tuinia Fine, 51 tahun, ditangkap setelah dia terlihat mengemudikan kendaraan di Kings Cross.
Polisi meminta bantuan masyarakat untuk menemukan ponsel yang dibawa korban saat kejadian.
“Kami ingin tahu di mana (telepon itu) berada,” kata Inspektur Detektif Komandan Kota Sydney, Gavin Wood, kepada wartawan, Rabu sore.
“Saya akan menyarankan dengan sangat jelas, seseorang mengambilnya.
““Seorang pemuda di masa puncak hidupnya kehilangan nyawanya.”“
“Sekarang, jika Anda memilikinya, yang ingin saya katakan hanyalah tolong kembalikan.
“Tolong sampaikan kepada kami karena ini adalah bagian penting dari penyelidikan kami.”
Wood juga mengatakan polisi ingin berbicara dengan siapa pun yang dapat membantu mengetahui pergerakan pria berusia 21 tahun itu sebelum kecelakaan terjadi.
‘Proat dalam hidupnya’
Wood menambahkan, keadaan seputar kecelakaan itu “tragis”.
“Seorang pemuda di masa puncak hidupnya kehilangan nyawanya,” katanya.
Seorang pria yang menyaksikan kecelakaan sebelumnya mengatakan kepada 7NEWS bahwa pemuda tersebut diduga terseret sekitar 20 meter.
Manajer kafe Aaron Fleming mengklaim dia melihat seseorang mengenakan sarung tangan, sebelum diduga memindahkan tubuh pria tersebut dan pergi.
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au
Fine, dari Lakemba, didakwa melakukan pembunuhan pada Rabu malam.
Pria berusia 51 tahun itu menjalani tes wajib pada hari sebelumnya sebelum dibawa ke kantor polisi Kings Cross.
Ia juga didakwa karena tidak berhenti dan memberikan bantuan setelah terjadi tabrakan kendaraan bermotor yang menyebabkan kematian, mengemudi berbahaya yang menyebabkan kematian, mengemudi sembarangan (kematian sesekali), tidak mengganggu mayat atau jenazah manusia, dan tidak menjadi kendaraan yang tidak mundur dengan aman.
Polisi menuduh Fine membalikkan truk dengan kecepatan tinggi dan menabrak pria berusia 21 tahun itu.
Diduga lebih lanjut bahwa dia memindahkan pemuda tersebut keluar dari jalan raya tanpa mencari bantuan sebelum pergi dari tempat kejadian.
Denda ditolak jaminannya untuk hadir di Pengadilan Negeri Pusat pada hari Kamis.
Investigasi polisi sedang berlangsung.