
Superstar hip hop will.i.am ditemui polisi di bandara Sydney setelah dia bentrok dengan pramugari Qantas, yang menurutnya “rasis” dan “sangat kasar”.
Vokalis Black Eyed Peas itu sedang dalam penerbangan dari Brisbane ke Sydney ketika dia mengatakan dia menjadi sasaran pramugari yang “terlalu agresif” setelah dia menggunakan laptopnya dengan headphone terpasang.
Tonton video di atas
Streaming acara realitas, hiburan, dan kejahatan nyata terbaik dunia secara gratis di 7Bravo 7 ditambah >>
“Saya minta maaf karena saya dan band saya mengalami layanan terburuk karena pramugari yang terlalu agresif,” kata will.i.am dalam tweet yang ditujukan ke Qantas pada Sabtu sore.
“Saya tidak ingin percaya dia rasis. Tapi dia jelas-jelas mengarahkan semua rasa frustrasinya pada orang kulit berwarna.”
Qantas telah “menolak sepenuhnya” klaim bahwa insiden tersebut ada hubungannya dengan ras.
Rapper tersebut, yang memiliki nama asli William Adams, menggunakan tagar #racistflightattendant dalam tweet selanjutnya, mengatakan bahwa petugas tersebut “sangat kasar dan membawanya ke tingkat berikutnya dengan memanggil saya ke polisi”.
“Dia mengirim polisi untuk mengejar saya karena saya tidak bisa mendengar PA saat saya membuat keributan di pesawat dengan headphone peredam bising,” cuitnya.
“Saya menurutinya dengan cepat dan sopan, hanya untuk disambut oleh polisi. Saya rasa saya menjadi sasarannya.”
Artis Amerika itu memposting foto seorang petugas polisi di Bandara Sydney dan menyebutkan nama tersangka pramugari di Twitter.
TREN di 7NEWS.com.au
Dia mengklaim penumpang lain “bersaksi bahwa dia lepas kendali” dan polisi membiarkan dia pergi.
“Polisi akhirnya melepaskan saya. Bayangkan jika polisi seagresif (pramugari),” tulis will.i.am.
will.i.am berada di Australia bersama bandnya Black Eyed Peas, yang tampil di Homebush di Sydney pada hari Sabtu.
Maskapai penerbangan menolak klaim rasisme
Qantas dengan cepat menanggapi insiden tersebut dan mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan ras.
“Ada kesalahpahaman di dalam pesawat, yang tampaknya diperburuk oleh will.i.am yang mengenakan headphone peredam bising dan tidak dapat mendengar instruksi dari kru,” kata juru bicara Qantas kepada 7NEWS.
Kami sepenuhnya menolak anggapan bahwa ini ada hubungannya dengan ras.
“Kami akan menindaklanjuti dengan will.i.am dan mendoakan yang terbaik untuknya di sisa tur.”
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au