
Liverpool mengutuk spanduk rasis yang menggambarkan striker Divock Origi yang dibentangkan di stadion menjelang pertandingan Liga Champions hari Rabu melawan klub Belgia Genk.
“Untuk lebih jelasnya, gambar yang digunakan melanggengkan stereotip rasis,” kata Liverpool dalam pernyataan yang dikirim ke CNN. “Ini benar-benar tidak bisa diterima.”
Spanduk yang digantung di sisi tandang Luminus Arena di Genk itu menampilkan gambar kepala Origi di atas tubuh telanjang yang berdiri di samping trofi Liga Champions.
Itu diambil sebelum pertandingan dimulai setelah pihak klub mengetahui kehadirannya.
Liverpool menegaskan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas spanduk tersebut.
“Kami bertindak cepat untuk menghapus spanduk tersebut dan kami bekerja sama dengan otoritas lokal dan tim stadion di Genk untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab,” tambah pernyataan Liverpool.
“Tindakan selanjutnya akan diambil sesuai dengan proses sanksi kami.”
Origi, yang menghabiskan tahun-tahun formatifnya di tim muda Genk, ditunjuk sebagai pemain pengganti untuk pertandingan di Belgia. Dia masuk pada menit ke-80.
Liverpool memenangkan pertandingan 4-1 dengan Alex Oxlade-Chamberlain mencetak dua gol sebelum Sadio Mane dan Mohamed Salah masuk.
Insiden ini terjadi di saat sejumlah insiden rasis tingkat tinggi sedang terjadi di dunia sepak bola.
Akhir pekan lalu, pertandingan Piala FA Inggris dihentikan setelah Haringey Borough keluar lapangan karena pelecehan rasis.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah tim nasional putra Inggris menghadapi pelecehan rasial saat mereka menang atas Bulgaria di kualifikasi Piala Dunia di Sofia.
Liverpool sekarang harus menunggu untuk mengetahui apakah mereka akan dihukum oleh UEFA, badan pengatur sepak bola Eropa, atas spanduk tersebut.
Insiden itu memperburuk kemenangan Liverpool, diamankan dengan dua gol dari Oxlade-Chamberlain, yang kedua adalah penyelesaian luar biasa dengan bagian luar kaki kanannya.
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au:
Gol selanjutnya dari Mane dan Salah melengkapi kemenangan, meskipun Stephen Odey mencetak gol hiburan di menit-menit akhir untuk tim tuan rumah.
“Keempat gol itu brilian dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol,” kata manajer Liverpool Jurgen Klopp kepada BT Sport. “Pekerjaan sudah selesai, mungkin bertahun-tahun sebelum kami bermain imbang atau kalah. Itu intens, tapi (kami ingin) menunjukkan lebih banyak konsentrasi.”
Itu berarti Liverpool kini mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan grupnya di Grup E, tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Napoli yang mengalahkan Red Bull Salzburg 3-2 di Austria.