
Sistem pemindai otak portabel berbentuk helm sepeda baru dapat membuat pemindaian lebih mudah dan lebih dapat diandalkan pada anak-anak, kata para peneliti.
Hal ini memungkinkan gerakan alami selama pemindaian dan digunakan untuk pertama kalinya dalam penelitian dengan anak kecil.
Para ilmuwan mengatakan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang perkembangan otak di masa kanak-kanak.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Teknologi pemindaian otak memberikan informasi berguna tentang fungsi otak, namun sebagian besar pemindai dioptimalkan untuk orang dewasa.
Selain perbedaan ukuran kepala, anak-anak juga cenderung lebih banyak bergerak dibandingkan orang dewasa selama prosedur, sehingga dapat berdampak buruk pada kualitas pemindaian.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Communications, para peneliti menunjukkan bagaimana mereka telah meningkatkan teknologi Magnetoencephalography (MEG) yang inovatif dengan desain helm baru.
Para ilmuwan mengatakan pemindai ini dapat membantu menyelidiki perkembangan otak yang sehat serta gangguan perkembangan saraf seperti autisme dan epilepsi.
Peneliti memasang sensor kecil dan ringan pada helm, yang dapat melacak pergerakan kepala, sehingga kualitas pemindaian tidak terpengaruh oleh pergerakan pasien.
Hal ini memungkinkan mereka untuk merekam respons otak terhadap sentuhan ibu pada anak kecil berusia dua dan lima tahun.
Kaum muda dapat memakai replika helm tersebut di rumah, atau bahkan mengendarai sepeda untuk membantu mereka terbiasa memakai perangkat tersebut dan mengurangi kecemasan.
Untuk menunjukkan bahwa ia dapat disesuaikan dengan bentuk dan ukuran kepala apa pun, para ilmuwan mencatat aktivitas otak seorang remaja yang bermain video game dan seorang remaja berusia 24 tahun yang bermain ukulele.
Ryan Hill, peneliti PhD yang memimpin penelitian ini, mengatakan: “Fondasi kognisi manusia diletakkan pada dekade pertama kehidupan, namun cara mempelajarinya selalu terbatas karena keterbatasan dalam teknologi pemindaian otak.
“Masalah khususnya adalah pergerakan dan fakta bahwa pemindai tetap tradisional yang besar selalu mengharuskan pasien untuk tetap diam.
“Hal ini tidak hanya memberikan gambaran akurat tentang kerja otak di lingkungan alami, tetapi juga memberikan batasan ketat pada siapa yang dapat dipindai, dan anak-anak merupakan tantangan terbesar.”
Profesor Matthew Brookes, yang memimpin penelitian MEG di Universitas Nottingham, mengatakan: “Penelitian ini merupakan langkah yang sangat penting dalam mendekatkan MEG untuk digunakan dalam lingkungan klinis, menunjukkan bahwa ia memiliki potensi nyata untuk digunakan pada anak-anak.”