
Negara-negara bagian dan teritori diminta untuk kembali ke aktivitas dasar setelah siswa Australia mencatatkan hasil buruk dalam membaca, matematika, dan sains.
Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) menemukan bahwa keterampilan matematika siswa Australia tertinggal setidaknya satu tahun dibandingkan rekan-rekan internasional mereka.
Menteri Pendidikan Dan Tehan mengatakan hasil yang mengecewakan ini seharusnya menjadi peringatan.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
“Siswa kita harus termasuk yang terbaik di dunia. Kita tidak boleh menerima yang kurang dari itu,” ujarnya, Rabu.
Tehan meminta negara bagian dan teritori untuk mengambil tindakan tegas.
“Pesan saya kepada para menteri pendidikan di negara bagian dan teritori adalah: tinggalkan pokok pembicaraan serikat guru di dalam hati dan jadilah ambisius,” katanya.
“Sistem sekolah kita juga perlu mengubah kurikulum mereka dan kembali ke dasar.”
Namun pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese menyalahkan pemerintah federal atas hasil buruk tersebut.
“Ini adalah F besar, F besar untuk kegagalan, dan ini akan menjadi perhatian setiap orang tua di luar sana… dan tentu saja siswa.”
Australia menduduki peringkat ke-16 dalam bidang membaca, peringkat ke-29 dalam bidang matematika, dan peringkat ke-17 dalam bidang sains, sementara provinsi-provinsi di Tiongkok, yaitu Beijing-Shanghai-Jiangsu-Zhejiang menduduki peringkat teratas dalam setiap kategori.
Pelajar Australia kini tertinggal tiga setengah tahun dari rekan-rekan mereka di Tiongkok dalam bidang matematika, tiga tahun dalam sains, dan satu setengah tahun dalam membaca.
Tehan akan mencari solusi pada pertemuan para menteri pendidikan di Alice Springs minggu depan.
Dia meminta para menteri pendidikan negara bagian dan teritori untuk mendukung seluruh Perjanjian Reformasi Sekolah Nasional dan memasukkan fonik sebagai bagian dari pelatihan guru.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa kinerja matematika lebih rendah di semua negara bagian dan teritori, dengan penurunan yang signifikan terutama terjadi di SA, NSW, Tasmania, WA, dan ACT.
Laporan ini juga mencatat bahwa kesenjangan gender dalam pencapaian prestasi matematika yang signifikan telah kembali menguntungkan anak laki-laki, meskipun kesenjangan tersebut sudah berkurang pada tahun 2015.
PISA merupakan ukuran internasional mengenai seberapa siap siswa menjelang akhir wajib belajar dalam menghadapi tantangan nyata.
Lebih dari 600.000 siswa di 79 negara dan perekonomian mengambil bagian dalam PISA tahun lalu, termasuk lebih dari 14.000 siswa Australia di 740 sekolah.
Tanya Plibersek, juru bicara pendidikan tenaga kerja, meminta pemerintah menjelaskan bagaimana hal ini dapat membalikkan keadaan.
“Jika anak-anak kita tidak bisa membaca, menulis dan mengerjakan matematika dan sains, maka kita telah gagal,” katanya.
“Mata pelajaran tersebut adalah landasan pendidikan yang baik.”