
Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian dengan pertumbuhan tercepat di dunia, namun stigma dan kesalahpahaman masih menyelimuti demensia.
Survei demensia terbesar di dunia yang dilakukan oleh Alzheimer’s Disease International menunjukkan bahwa stigma yang terkait dengan demensia mirip dengan kesehatan mental, sehingga membuat orang enggan mencari bantuan.
“Stigma adalah penghalang terbesar yang membatasi orang di seluruh dunia untuk memperbaiki cara hidup mereka dengan demensia secara signifikan,” kata Paola Barbarino, CEO Alzheimer’s Disease International.
Temukan penawaran dan produk terbaik yang dipilih sendiri oleh tim kami di Best Picks >>
“Stigma dapat melemahkan tujuan hidup dan mengurangi partisipasi dalam aktivitas hidup yang bermakna serta menurunkan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup.”
Laporan tersebut menyurvei 70.000 orang di 155 negara, termasuk Australia, dan menemukan bahwa dua pertiga orang percaya demensia adalah bagian alami dari proses penuaan padahal sebenarnya demensia merupakan suatu kondisi medis.
Selain itu, satu dari lima orang menganggap demensia disebabkan oleh nasib buruk, hampir 10 persen disebabkan oleh kehendak Tuhan, dan dua persen disebabkan oleh ilmu sihir.
Survei tersebut menunjukkan bahwa 62 persen praktisi kesehatan menerima bahwa hal ini adalah bagian normal dari penuaan dan sekitar 50 persen penderita demensia merasa diabaikan oleh dokter dan perawat.
Empat puluh delapan persen responden percaya bahwa daya ingat penderita demensia tidak akan pernah membaik, bahkan dengan dukungan medis, sementara satu dari empat orang berpendapat tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mencegah demensia.
Ms Barbarino mengatakan ini adalah hambatan besar bagi orang-orang yang mencari dukungan dan pembicaraan serta perencanaan dapat membantu penderita demensia hidup dengan baik selama mungkin.
“Bukti menunjukkan bahwa ketika penderita demensia dan keluarganya dipersiapkan dan didukung dengan baik, perasaan kaget, marah, dan frustrasi pada awalnya akan diimbangi dengan rasa tenang dan pemberdayaan,” katanya.
Jumlah penderita demensia diperkirakan meningkat tiga kali lipat menjadi 152 juta pada tahun 2050, dengan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya menjadi penyebab kematian paling umum kelima di seluruh dunia.
Pada tahun 2019, Demensia Australia memperkirakan ada 447.115 warga Australia yang hidup dengan demensia. Jumlah penderita demensia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 589.807 pada tahun 2028 dan 1.076.129 pada tahun 2058.
Temuan survei ini diharapkan dapat membawa reformasi dan perubahan positif di seluruh dunia.
Analisis penelitian ini dilakukan oleh London School of Economics and Political Science.
* Hari Alzheimer Sedunia jatuh pada hari Sabtu, 21 September