
Kerusuhan dilaporkan terjadi pada prosesi pemakaman seorang jenderal senior Iran yang tewas dalam serangan udara AS pekan lalu, yang menewaskan 56 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
Tragedi itu terjadi di Kerman, kampung halaman Jenderal Garda Revolusi Qassem Soleimani, ketika pawai dimulai, kata kantor berita semi-resmi Fars dan ISNA.
Belum ada informasi penyebab terjadinya penyerbuan tersebut. Video online menunjukkan orang-orang terbaring tak bernyawa, wajah mereka ditutupi pakaian. Kru darurat melakukan CPR pada orang lain.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
TV pemerintah melaporkan jumlah korban tewas mencapai 56 orang, dan 213 orang terluka, mengutip Pirhossein Koulivand, kepala layanan medis darurat Iran.
Pemakaman Soleimani akhirnya dilaksanakan pada sore hari, empat hari setelah kematiannya akibat serangan pesawat tak berawak AS di Irak yang menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam krisis baru dan meningkatkan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas.
Soleimani, yang memimpin Pasukan elit Quds, bertanggung jawab membangun jaringan tentara proksi Teheran di seluruh Timur Tengah. Dia adalah tokoh penting dalam mengatur kampanye jangka panjang Iran untuk mengusir pasukan AS dari Irak.
Kematiannya memicu seruan agar Iran membalas Amerika. Selasa pagi, pemimpin Garda Revolusi Iran mengancam akan membakar situs-situs yang didukung AS atas pembunuhan tersebut, yang memicu teriakan dari kerumunan pendukung “Matilah Israel!”
AS menyalahkannya atas pembunuhan tentara AS di Irak dan menuduhnya merencanakan serangan baru sebelum kematiannya dalam serangan pesawat tak berawak di dekat bandara internasional Baghdad pada hari Jumat.
Dia juga memimpin pasukan di Suriah yang mendukung Presiden Bashar Assad dalam perang yang panjang, dan menjadi perantara Teheran di negara-negara seperti Irak, Lebanon dan Yaman.
Pembunuhannya memaksa Teheran untuk meninggalkan batasan yang tersisa dalam perjanjian nuklirnya dengan negara-negara besar pada tahun 2015, sementara penggantinya dan pihak lain bersumpah untuk membalas.
Berbicara di Kerman, Salami mengatakan bahwa sebagai seorang martir, Soleimani mewakili ancaman yang lebih besar bagi musuh-musuh Iran.
Menurut laporan pada hari Selasa oleh kantor berita semi-resmi Tasnim, Iran telah menyiapkan 13 set rencana balas dendam atas pembunuhan Soleimani.
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au
Namun Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien mengatakan kepada Fox News bahwa AS “tidak akan mentolerir ancaman terbaru dari Iran” ketika ketegangan meningkat.
Sementara itu, kedutaan besar AS di sejumlah negara di luar Timur Tengah mengeluarkan peringatan keamanan kepada warga AS.
Kedutaan besar di Perancis, Aljazair dan Maroko mengeluarkan peringatan pada hari Selasa, memperingatkan “meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang dapat menimbulkan risiko keamanan bagi warga AS di luar negeri”.
Peringatan tersebut juga dikeluarkan di beberapa kedutaan besar di Afrika sub-Sahara. Kedutaan Besar AS di Tanzania mengeluarkannya pada hari Senin.