
Kehancuran akibat kebakaran hutan di Pulau Kanguru dan Perbukitan Adelaide selalu terlintas dalam pikiran banyak orang ketika warga Australia Selatan merayakan Hari Australia.
Berbicara pada upacara kewarganegaraan di Adelaide, Senator Partai Buruh Penny Wong mengatakan kesetiaan yang ditunjukkan oleh begitu banyak orang kepada Australia “menyedihkan sekaligus tragis” selama krisis kebakaran hutan.
“Tidak ada gambaran yang lebih baik mengenai kesetiaan kepada Australia dan rakyatnya,” katanya.
Streaming acara realitas, hiburan, dan kejahatan nyata terbaik dunia secara gratis di 7Bravo 7 ditambah >>
“Karena ketika menghadapi kehancuran besar, masyarakat turun tangan, masyarakat saling membantu dan mulai membangun kembali masyarakat.
Sikap tidak mementingkan diri sendiri yang ditunjukkan oleh para sukarelawan Dinas Pemadam Kebakaran Negara yang berada di lapangan selama berminggu-minggu mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk melindungi nyawa orang lain.”
Di Pulau Kanguru, Walikota Michael Pengilly mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Hari Australia tetap menjadi satu-satunya hari di mana “terlepas dari asal usul kita, budaya atau keyakinan kita membuat kita berhenti dan merenungkan apa artinya menjadi orang Australia”.
“Apa artinya berbagi benua yang sangat indah, melimpah namun menakutkan ini,” katanya.
“Dan kami di Pulau Kanguru tahu betapa menakutkannya negara kami.”
Ketika personel Angkatan Darat Australia masih dikerahkan ke pulau tersebut untuk membantu operasi pertolongan dan pembersihan, Kolonel Don Hogben mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa pasukannya bangga memainkan peran mereka.
Ia mengatakan bahwa masyarakat di pulau tersebut bersama-sama “menghadapi tantangan kebakaran hutan yang dahsyat ini dan bekerja sama dalam upaya pemulihan”.
Di Adelaide, fokus perayaan Hari Australia adalah prosesi tahunan melalui jalan-jalan kota yang dihadiri sekitar 4.000 orang dari 150 kelompok budaya dan komunitas.
Sekitar 40.000 orang akan menyaksikan parade tersebut, dan sebagian besar tinggal untuk menonton konser dan pertunjukan kembang api tradisional.
Walikota Sandy Verschoor mengatakan kegiatan ini merayakan keberagaman Australia, keberhasilan perpaduan budaya dan kesatuan semangat komunitas.
“Pertemuan besar keluarga-keluarga di Tarntanya (Parent Park) menyatukan kita semua dalam ikatan kebanggaan bersama mengenai apa artinya menjadi orang Australia,” katanya.
Kegiatan lain pada Hari Australia termasuk upacara merokok penduduk asli di pagi hari, sementara Institut Kebudayaan Aborigin Nasional Tandanya menyelenggarakan acara “hari bertahan hidup” dengan hiburan, presentasi, dan lokakarya gratis.
“Survival Day melambangkan kenyataan bahwa budaya masyarakat adat sangatlah kuat, dan banyak hal positif yang bisa diambil meskipun terdapat dampak negatif dari penjajahan,” kata lembaga tersebut.