
Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran mendukung rencana negara-negara Eropa untuk memperkuat perjanjian nuklir yang dicapai Teheran dengan negara-negara Barat pada tahun 2015 dan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut tahun lalu.
Rouhani mengatakan rencana tersebut termasuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, menjamin dukungannya terhadap perdamaian regional, mencabut sanksi AS dan segera melanjutkan ekspor minyak Iran.
Berbicara pada pertemuan kabinet mingguan, Rouhani mengatakan: “Kami setuju dengan kerangka umum Eropa.” Perancis, Inggris dan Jerman telah mendesak Teheran untuk mengadakan pembicaraan mengenai pengaturan baru dalam perjanjian nuklir.
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Komentar Rouhani muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump lebih dari setahun yang lalu untuk menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran. AS memberlakukan sanksi yang mencegah Iran menjual minyaknya ke luar negeri dan melumpuhkan perekonomiannya. Iran sejak itu mulai melanggar ketentuan perjanjian.
Rouhani mengatakan Iran tidak pernah mengembangkan senjata nuklir dan ketika hak-hak bangsa Iran dipertimbangkan dalam rencana dan negosiasi, “jalan belum tertutup, dan jalan terbuka kembali.”
Dia mengatakan rencana tersebut bisa saja dibahas selama kunjungannya ke New York pekan lalu untuk menghadiri Majelis Umum PBB, namun Presiden Donald Trump telah menghilangkan peluang tersebut dengan secara terbuka mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Rouhani mengatakan Trump mengatakan kepada negara-negara Eropa melalui pesan pribadi bahwa dia siap, namun kemudian mengatakan kepada media bahwa dia ingin memperketat sanksi. Ia mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan Presiden Macron terkait rencana tersebut.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada televisi pemerintah pada Rabu malam bahwa meskipun rencana empat poin Macron tidak mencakup pandangan Iran, “perundingan perlu dilakukan dengan cara yang akurat. Kami akan melanjutkan komunikasi.”
Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Zarif mengatakan bahwa upaya tersebut juga dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Zarif mengatakan Iran selalu menginginkan keamanan di Teluk Persia dan jika Arab Saudi mengubah kebijakan regionalnya, mereka akan menerima “tangan terbuka” dari Iran.
“Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak ingin menimbulkan ketegangan dengan tetangga kami,” katanya.
Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran yang membuat perekonomian negara tersebut terjun bebas.
Kesepakatan itu bertujuan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi. Iran berulang kali membantah bahwa mereka sedang mencari senjata nuklir.