
Seorang wanita Sydney yang dituduh membunuh seorang remaja dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bali melihat suaminya terbunuh dalam sebuah kecelakaan beberapa tahun yang lalu dan menderita kesedihan yang melumpuhkan yang mendorong kepindahannya ke Bali dan memulai babak baru dalam hidupnya.
Tragisnya, sejarah terulang kembali di Bali ketika dia bertabrakan dengan seorang remaja yang mengendarai sepeda motor di jalan sebelah barat pulau awal tahun ini.
Dalam video di atas: Susan O’Brien memeluk ibu korban kecelakaan di pengadilan
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Pemuda asal Jawa itu tewas seketika dan O’Brien kini diadili di Pengadilan Negeri Negara di mana jaksa pada hari Kamis merekomendasikan agar dia dipenjara selama enam bulan karena perannya dalam kematian di jalan raya, yang diduga disebabkan oleh kelalaiannya. roda.
O’Brien (48) berpidato di persidangan pada hari Kamis dan mengatakan kepada Hakim bahwa dia memahami sepenuhnya bahwa kelalaiannya telah menyebabkan hilangnya nyawa, kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Indonesia.
Dia mengatakan kelalaiannya berada di luar kendalinya dan sama sekali tidak disengaja.
Sejarah terulang kembali
“Beberapa tahun lalu saya melihat suami saya mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu merenggut nyawa suamiku. Dari kecelakaan itu, saya sangat memahami kesedihan mendalam yang saya rasakan ketika harus kehilangan orang yang saya cintai,” ujarnya.
“Perasaan sedih saya saat itu membuat saya tidak bisa melakukan hampir semua aktivitas hingga akhirnya saya datang ke Bali dan memilih tinggal di Jembrana agar saya bisa memulai babak baru dalam hidup saya sehingga bisa menjauhkan diri dari kenangan kelam yang ada. selalu mengganggu pikiranku.
“Tetapi pada akhirnya, peristiwa tragis yang saya lihat beberapa tahun lalu harus terulang kembali di depan mata saya di sini, di pulau Bali yang sangat saya cintai dan itu benar-benar membuat saya terkejut lagi.”
O’Brien mengatakan, tinggal dan menetap di Jembrana adalah impiannya dan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, yang menurutnya baik terhadapnya.
Dia mengadakan kursus bahasa Inggris gratis dan menyibukkan dirinya dengan kegiatan sosial seperti menyediakan karantina bagi anjing terlantar dan membantu mengembangkan industri kerajinan perak untuk membantu perekonomian lokal.
““Seumur hidupku aku tidak pernah bermaksud menimbulkan masalah di sini, tapi kenyataannya berbeda.”“
“Saya sangat mencintai Indonesia khususnya Jembrana dan saya sudah menganggap Indonesia dan masyarakat Jembrana khususnya adalah bagian dari hidup saya,” jelasnya.
“Saya tidak pernah sekalipun seumur hidup bermaksud membuat onar di sini, namun kenyataannya berbeda. Saya membuat sedih masyarakat Jembrana karena masalah ini.
Oleh karena itu, saya mohon kepada keluarga korban, seluruh hadirin yang ada di sini, masyarakat Jembrana dan masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk memaafkan kelalaian saya dan bermartabat untuk mengizinkan saya terus melakukan kegiatan sosial di Kabupaten Jembrana pasca kejadian tersebut.
Oleh karena itu, dengan ini saya menyampaikan permintaan maaf saya.
Enam bulan penjara
Jaksa Ni Ketut Lili Suryanti merekomendasikan agar Hakim mencari O’Brien dan memvonisnya enam bulan penjara.
O’Brien didakwa dengan satu tuduhan kelalaian mengemudi yang menyebabkan kematian Rizki Akbar Putra yang berusia 19 tahun pada 14 Agustus tahun ini.
Ia bertabrakan langsung dengan pengendara sepeda motor saat menyalip sebuah truk di jalan Bali barat, dekat Jembrana, Bali barat.
Tuduhan tersebut memiliki ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara, namun O’Brien telah menandatangani perjanjian damai dengan keluarga Rizki dan membayar mereka sebesar 15 juta Rupiah, atau sekitar $A1550, sebagai kompensasi.
Pengampunan
Dalam persidangan, ibunda Rizki, Ana Roikhanah, menangis saat bersaksi dan mengatakan dirinya memaafkan O’Brien atas kecelakaan tragis tersebut.
Usai kesaksiannya, kedua wanita tersebut berpelukan dan Ana menceritakan keinginannya agar kasus tersebut dapat diselesaikan agar O’Brien dapat pulang ke Australia.
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au
Ana mengatakan itu adalah kecelakaan tragis yang bisa terjadi pada siapa saja dan yang dia inginkan hanyalah putranya berada di tempat yang damai.
Dua orang teman Rizki yang mengendarai sepeda motor terpisah merekam kecelakaan tragis tersebut.
Putusan O’Brien akan disampaikan minggu depan.