
Penemuan mengerikan 39 mayat di bagian belakang sebuah truk di tenggara Inggris terjadi hanya beberapa hari setelah polisi di Perancis mencegat sebuah truk ternak yang menyembunyikan 13 migran di pelabuhan Calais, Perancis.
Sopir Inggris ditangkap dan Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) melakukan serangkaian penggerebekantermasuk properti di Essex tempat tragedi hari Rabu itu terjadi.
Tonton video di atas
Tonton berita terkini di Channel 7 atau streaming gratis 7 ditambah >>
Empat pria yang dicurigai menjadi bagian dari jaringan penyelundup manusia yang lebih besar telah ditahan dan diinterogasi.
Namun pihak penegak hukum belum mengindikasikan apakah mereka yakin kedua insiden tersebut ada kaitannya.
Baru pada bulan Oktober lalu, NCA memperingatkan bahwa keamanan yang lebih ketat di pelabuhan Prancis memaksa penyelundup manusia memindahkan operasi mereka ke Belgia.
‘Metode berisiko lebih tinggi’
NCA juga memperingatkan bahwa semakin banyak migran yang menggunakan “metode transportasi berisiko tinggi”, seperti kendaraan berpendingin, untuk mendapatkan akses rahasia ke Inggris.
Polisi mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa kontainer yang membawa 39 migran tewas meninggalkan pelabuhan Zeebrugge di Belgia sebelum tiba di pelabuhan Holyhead di Wales Utara.
Angka terbaru NCA menunjukkan bahwa pada kuartal terakhir tahun 2018, hampir 2.000 kemungkinan korban perdagangan manusia teridentifikasi di Inggris, meningkat sebesar 12 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Mereka berasal dari 84 negara berbeda, dan eksploitasi tenaga kerja merupakan faktor yang paling umum terjadi.
Pada bulan Juni, NCA 44 orang ditangkap dan 35 calon korban teridentifikasisebagai bagian dari operasi di seluruh Eropa yang menargetkan perbudakan modern dan perdagangan manusia.
Lebih lanjut di 7NEWS.com.au
Meskipun sifatnya mengerikan, tragedi hari Rabu ini bukanlah yang terburuk dalam sejarah Inggris ketika jumlah korban penjahat yang memperdagangkan manusia dihitung.
Di 2000, jenazah 58 imigran Tionghoa ditemukan di belakang truk berpendingin di pelabuhan Dover, Inggris tenggara.
Mereka mati lemas atau mati karena keracunan karbon monoksida dalam wadah kedap udara selama penyeberangan feri, juga dari Zeebrugge.
Otoritas kejahatan khawatir bahwa Eropa kini berada di ambang krisis migrasi lainnya, yang terakhir mencapai puncaknya pada tahun 2015 setelah gelombang pengungsi melintasi Balkan Barat untuk mencapai Jerman.
Pada bulan Agustus tahun itu, jenazah 71 warga Irak, Suriah dan Afghanistan ditemukan di sebuah truk yang ditinggalkan di perbatasan Austria-Hongaria.
Mereka ditinggalkan oleh pedagang manusia di pinggir jalan raya hingga mati lemas.
Korban termuda adalah seorang bayi perempuan, berusia kurang dari 12 bulan.